Sabtu, 07 Mei 2016

Published 11.50.00 by with 5 comments

Struktur Teknik Istilah dan Prinsip Stand Up Comedy

Untuk menjadi komika yang baik kita harus mengetahui beberapa hal tentang stand up comedy. Dan untuk membuat sebuah tawa bukanlah hal yang mudah. Tawa itu di persiapkan sedemikian rupa dan hasilnya tawa yang merekah dari mereka menjadi bayaran yang setimpal dari hasil kerja keras kita. Jadi, stand up comedy adalah hal yang serius untuk di rencanakan . Dan kali Ini saya akan memberikan beberapa hal tentang struktur , teknik, istilah dan prinsip dari stand up comedy.

Struktur Stand Up Comedy

Sebuah joke terdiri dari 2 bagian : Set Up dan Punch Line
Set Up adalah bagian pertama dari joke yang mempersiapkan tawa. Di bagian ini berisi cerita dengan target seorang penonton mengharapkan sesuatu.
Punch Line adalah bagian kedua dari joke yang berisi tawa. Di bagian ini berisi kalimat yang mem”belok”kan harapan pada Set Up. Tawa tercipta karena pembelokan ini.

Cth : Gue g homo! Cowok gue yang homo! – Mongol
“Gue g homo” adalah set up yang menunjukkan penolakan terhadap tuduhan bahwa mongol adalah homo.
“Cowok gue yang homo” adalah punch line yang “ternyata” dia adalah homo. Menghasilkan tawa karena membelokkan statement set up.

Teknik Stand Up Comedy

One Liner
Adalah bit singkat yang terdiri dari satu sampai tiga kalimat saja. Contoh di atas adalah termasuk one liner. One liner susah karena set up yang dihantarkan harus secepatnya memancing harapan penonton.
Cth lain : Katanya Aa Gatot Brajamusti pernah main film misteri. Ada yang pernah nonton? Sama, saya juga tidak pernah. Di situlah letak misterinya – pandji

Call back
Adalah teknik yang menggunakan punch line dari set up yang sudah disampaikan dulu, untuk set up lain beberapa bit berikutnya.
Cth : joke 1 (set up1, punch1) – joke 2 (set up2, punch2) – joke 3 (set up 3, punch3) – joke 4(set up, punch1)

Rule of three
Adalah teknik tiga angka. Set up yang digunakan adalah 2 kalimat awal, yang ketiga adalah punch line. Jadi normal,normal, gila.
Cth : Ngajarin radityadika ngelawak itu kayak ngajarin melly bikin lagu, dedy cara main sulap, atau ngajarin syahrini cara bedakan – ryan

Act Out
Adalah menunjukkan dengan gerakan. Act out sering digunakan dalam standup comedy karena mudah dan keberhasilan tinggi. Biasanya Act out sebagai punch nya.
Cth : Kalau laper jangan ngetweet, apa berharap tiba-tiba keluar makanan dari laptopnya (kemudian menunjukkan gerakan makanan keluar dari laptop) – kisfendie

Impersonation
Adalah menirukan sosok yang sudah terkenal. Tenik ini biasanya mengambil gaya bicara, gerakan, atau kata-kata khas.
Cth : Hay guuuuyysss! – McDanny impersonate ikang fauzi

Comparisons
Adalah joke dengan membandingkan sesuatu dengan suatu yang lainnya.
Cth : Mhs STIS beda signifikan saat habis keluar uang ID dan sebelum keluar uang ID. Habis keluar uang ID diajak jalan “oke, ayo langsung” kalau sebelum keluar uang ID “waduh, lagi ada tugas nih” - kisfendie

Riffing
Adalah mengajak penonton untuk berinteraksi. Biasanya menjadikan penonton sebagai objek joke. Hati-hati menggunakan riffing karena sering gagal atau mungkin menyinggung perasaan penonton.
Cth : *pandji melihat penonton menggunakan kaos MU dengan nama Rooney*
Di belakangnya namanya Rooney, tapi kok di depan mukanya Runyam? – pandji

Gimmick
Adalah alat bantu atau hal lain di luar stand up comedy yang digunakan untuk joke. Biasanya sebagai punch line
Cth :
Sekarang hiburan g berkualitas, akhirnya hiburan sederhana jadi istimewa, seperti *kemudian gangnam style* - kisfendie

Heckler
Adalah pengganggu dalam stand up. Heckler biasanya berteriak saat set up sedang dibawakan, meneriakkan punch line sebelum comic mengutarakannya, atau bahkan menyuruh comic untuk turun dengan kalimat “Huu... atau Turunnnn”. Heckler harus diatasi sehingga dia tidak mengganggu comic. Biasanya cara mengatasinya adalah menjadikannya bahan joke dengan sedikit menghina agar dia diam.
Cth : Tolong dong kalau habis boker disiram, ngambang nih dari tadi *sambil nunjuk heckler* - pandji

BEBERAPA ISTILAH DALAM STAND UP COMEDY

1. Act-Out : Gerakan tubuh atau mimik muka yang dilakukan oleh seorang comic dalam penampilannya.

2. Alternative Possibilities : Daftar arti atau fungsi dari konektor yang tidak sama dengan asumsi umpan salah satu yang menjadi reinterpretasi.

3. Angle : Pandangan seorang comic terhadap suatu subjek.

4. Badger dan jam : mengacu pada comic yang mengumpulkan tertawa dari mereka termasuk diantaranya 'acak' benda dan hewan dalam set mereka.

5. Beat : Pause atau berhenti sesaat (Timing).

6. Behaviroal jokes : Perilaku jokes, lelucon dibangun nonverbal karakter emosi, keadaan pikiran bahasa tubuh, tindakan dan efek suara.

7. Bit : Sebuah bagian dari Stand Up Comedy Show.

8. Blue Material : Bahan jorok/kotor/ (yang berhbungan dengan seksual).

9. Callback : Sebuah joke yang mengacu pada joke lain yang disajikan sebelumnya.

10. Character POV : Posisi persepsi yang dicapai dengan cara berpura-pura menjadi seseorang atau sesuatu.

11. Catch Phrase : Frasa atau ucapan umum yang diucapkan dengan gaya khusus dan menjadi trademark comic tersebut.

12. Chunk : Serangkaian jokes dengan tema tertentu.

13. Closing Line : Joke terakhir dalam sebuah penampilan yang biasanya mengundang tawa yang banyak.

14. Deadpan : Sebuauh format penampilan seorang comic dimana jokes yang disampaikan tanpa pergantian emosional atau bahasa tubuh.

15. Delivery : Cara seorang comic menyampaikan apa yang ingin dia kaktakan.

16. Dying : Proses sebelum gagal.

17. Extro : Apa yang dikatakan MC tentang comic yang baru saja turun dari panggung.

18. Flopping : Bombing

19. Hack : Comic yang menampilkan jokes yang tidak original.

20. Hammocking : Teknik untuk menempatkan materi yang agak lemah diantara dua materi yang kuat.

21. Headliner : Comic yang tampil terakhir dan menjadi bintang diacara tersebut

22. Heckler : Seseorang yang tampil terakhir dan menjadi pengganggu dengan maksud membuat comic gagal.

23. Hook : Ciri khas.

24. Impressionist : Comic yang mengkhususkan diri menirukan gaya atau tingkah orang yang terkenal.

25. Inside Joke : Joke yang hanya bisa dimengerti oleh sekelompok orang tertentu.

26. Intro : (Kebalikan dari Extro) Apa yang dikatakan MC sebelum comic naik panggung.

27. LPM (Laugh per Minute): Ukuran untuk menentukan seberapa banyak tawa yang dihasilkan oleh seorang comic.

28. Line Up : Daftar atau urutan comic yang akan melakukan Stand-Up

29. One Liner : Joke yang hanya terdiri dari 1 sampai 3 kalimat.

30. Open Mic : Sebuah acara untuk menampilkan para comic pemula.

31. Pause : Berhenti bicara sejenak untuk memainkan timing.

32. Persona : Karakter seorang komik.

33. Punch Line : Bagian lucu dari sebuah lelucon.

34. Riffing : Komentar bolak balik dengan penonton yang spontan.

35. Set Up : Bagian penjelas dari sebuah lelucon.

36. Street Jokes : Lelucon umum yang sudash sangat sering diceritakan.

37. Tag/Tagline : Kalimat singkat yang dikatan comic setelah punchline.

38. Take : Reaksi muka seorang Comic, diam sejenak untuk memancing tawa.

39. Timing : Penggunaan tempo, irama, jeda untuk meningkatan kelucuan sebuah joke.

40. To Bomb : Tampil gagal.

41. To Kill : Tampil sukses.
42. Premis : kata pengantar yang difungsikan untuk membimbing penonton ke Jokes yang mau lo bawain.
43. Joke Map : bagian pertama dr joke prospector writing system dimulai dgn Topik, menciptakan punch premise, mengatur set up premise, dan menyimpulkannya dgn menulis set up.
44. Segue : kalimat transisi yg gunanya untuk me "leading" dari satu Joke atau Routine ke Joke lain
45. Hammocking : tehnik menempatkan joke yg kurang kuat atau improvisasi diantara dua Jokes yg kuat.
Prinsip Stand Up Comedy
Jangan mencoba menjadi lucu
Maksudnya yaitu biarlah penonton menertawakan materi yang dibawakan, bukan menertawakan pelawaknya. Jadi pelawak tunggal tidak boleh melucu-lucukan dirinya seperti memakai pakaian yang aneh, berlagak latah, gagap, dan sebagainya.
Jangan menceritakan lawakan basi
Maksudnya yaitu pelwak tunggal tidak boleh membawakan materi lawakan yang sudah umum atau sudah pernah didengar orang banyak. Jadi pelawak tunggal harus membawakan pelawak tunggal kodian.
Jangan bercerita bertele-tele
Maksudnya yaitu pelawak tunggal tidak boleh membawakan lawakan yang terlalu panjang seperti cerita. Jadi pelawak tunggal harus membawakan lawakan yang singkat saja.
Seriuslah
Maksudnya yaitu pelawak tunggal yang tampil harus terlihat serius, tidak melakukan ekspresi atau mimik kaku dan canggung yang tidak menarik penonton.
Santai
Seorang pelawak tunggal harus santai, karena dengan begitu ia akan membawakan materinya dengan lebih mudah.
Sampai sini dulu, ya. Semoga bermanfaat dan dapat di gunakan kalau mau open mic.
      edit

5 komentar:

  1. Thanks, artikelnya cukup membantu gan... terutama untuk pembuatan materi.
    Btw, boleh mampir ya... di http://standupcomedy-aditlingkar.blogspot.com
    Ni orang gila lagi pengen jadi comic.hehehe

    BalasHapus
  2. Boleh minta referensi buku bang. Untuk menyusun skripsi

    BalasHapus